Minggu, 04 Oktober 2015

Art & Desaign

ART
  &
DESAIN




STMIK MASA DEPAN




HUSNI WABULA




UNSUR-UNSUR SENI

PENGERTIAN SENI

Pengertian dasar tentang seni dan media seni adalah :
1.Pengertian seni sering  sekali dihubungkan dengan arti seni dalam bahasa asing, yaitu “ars” yang bersumber dari bahasa Latin, kemudian dipakai dalam bahasa Italia “l’arte”, bahasa Perancis “l’art”, sedang dalam bahasa Inggris “art”. Kata seni yang bersumber dari bahasa Eropa itu menekankan arti pada hasil aktifitas seniman (artist’s activity).
2. Lingkup seni sebagai hasil aktifitas artistik  meliputi seni suara, seni gerak  dan seni rupa sesuai dengan media aktifitasnya. “Media” dalam hal ini mempunyai makna sebagai sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
3. Media sebagai sarana aktifitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan-pertimbangan  artistik (nilai estetika). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenis seni rupa  (visual art), jenis seni gerak dan seni suara. Kedua jenis kesenian ini terakhir sering disebut juga seni pertunjukan (performan art) yang biasanya juga mencakup lebih dari satu media seni (multimedia)
Media dalam kesenian dapat juga diartikan sebagai bahan (materi) atau alat seperti kayu, batu, cat, kertas, tinta dan sebagainya termasuk tubuh dan kostum biasanya ini dalam seni tari, teater, film bahkan seni rupa  kerapkali dipakai sebagai media ekspresi bagi seniman.

PENGERTIAN DASAR  TENTANG   UNSUR SENI ATAU DISAIN.

  Setiap bentuk kesenian sebagai hasil aktifitas artistik mengandung unsur-unsur seni atau unsur-unsur disain yang dapat dihayati melalui panca indra (dilihat, dirasakan, diraba, didengar).
Disain dengan pengertian rancangan adalah tahapan dalam rangka proses aktifitas artistik dalam pengelolaan idea dan unsur seni (unsur disain) berdasarkan pertimbangan unsur-unsur estetika prinsip disain.
Disain adalah juga kesatuan atau tata tertib yang dapat dihayati dengan perasaan  melalui indera penglihatan, pendengaran dan rabaan.
Lingkungan geografis, sosial-budaya dan lain sebagainya sering sekali mempengaruhi pada proses penciptaan karya bagi seniman dalam aktifitas artistiknya.

UNSUR-UNSUR SENI RUPA

 GARIS

Adalah unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi sangat penting artinya dalam menampilkan karya seni atau penampilan artistik. Garis selalu dapat diamati secara visual pada setiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa.
Dalam hal ini kita harus membedakan antara garis alamiah dan garis yang sengaja diciptakan ataupun tidak sengaja. Garis alamiah  adalah garis cakrawala dialam yang dapat dilihat dengan mata sebagai batas permukaan laut dan langit demikian juga garis pada pelangi dan sebagainya.
Garis dicipta adalah garis yang dengan sengaja ciptakan seperti pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja diciptakan untuk mempertegas bentuk atau sosok (figur) dari yang digambar. Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur yang berbeda, tidak disengaja).

FUNGSI GARIS.

Untuk menyatakan bidang atau membelah bidang menjadi dua atau lebih pada bagian yang digaris.
Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering juga disebut sebagai garis blabar (garis kontour).
Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan   kesan barik (tekstur) Garis ini sering disebut garis grafis atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

SIFAT GARIS

Garis selain mempunyai fungsi juga memiliki sifat-sifat antara lain:
Garis Lurus : vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu seperti tenang, damai, stabil, statis, kaku dan kokoh serta kuat.
Garis putus : garis ini dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
Garis silang atau disebut juga garis diagonal : dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
Garis lengkung : garis ini dapat mengungkapkan kesan lamban, berirama, santai, lembut.

BIDANG

Dalam seni rupa unsur bidang sangat penting artinya, karena bidang dalam seni rupa merupakan kelanjutan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi tertentu.
Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada kasil karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan bidang ciptaan yang sengaja atau tidak sengaja diciptakan. Contoh sederhananya. Bidang alamiah seperti pada lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut dan seterusnya. Bidang ciptaan seperti terlihat pada bidang lukisan, segitiga, segi empat, lingkaran, dan seterusnya (yang sengaja) Bidang yang ditimbulkan dari akibat pembubuhan warna, cahaya atau barik (tidak disengaja).

Fungsi bidang:
Bidang berfungsi sebagai:
Untuk menentukan nilai ekspresi seperti nilai   gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction).
Untuk memberikan batas atau bentuk ruang seperti yang tampak pada bagunan dan patung.
Untuk memberikan kesan trimatra (tiga dimensi) sebagai akibat yang ditimbulkan oleh adanya batasan panjang, lebar dan tinggi.
Sifat bidang:
Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil dan kadang-kadang gerak.
Bidang segitiga yang memberikan kesan statis ataupun dinamis.
Bidang bergelombang yang memberikan kesan irama dan gerak (seperti bidang cembung dan cekung).
Sifat bidang:
Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil dan kadang-kadang gerak.
Bidang segitiga yang memberikan kesan statis ataupun dinamis.
Bidang bergelombang yang memberikan kesan irama dan gerak (seperti bidang cembung dan cekung).

R U A N G       

Pada dasarnya ruang adalah sesuatu yang abstrak  atau dengan kata lain tidak berbentuk, bisa juga disebut sebagai khayalan, jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda–benda atau unsur-unsur garis, bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi dengan bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas, seperti kita memilki kertas putih kosong itu disebut bidang atau ruang hampa atau kosong atau juga ruang khayal namun setelah kita garis maka terciptalah ruang seperti apa yang kita gariskan.
            Ruang dapat dihayati dialam dan pada karya seni rupa, karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang dicipta (sengaja atau tidak disengaja). Contoh sederhananya: Ruang alamiah, ruang yang terdapat di alam yang dipengaruhi cahaya seperti pada pemandangan alam. Sedangkan ruang yang diciptakan adalah ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan sesuatu yang dikehendaki, seperti interior dari sebuah mesjid atau gereja, itu semua ruang yang disengaja diciptakan. Ruang yang timbul karena penempatan berbagai unsur warna garis, jarak dan gelap terang, seperti pada sebuah lukisan.

Fungsi ruang
Untuk memberikan trimatra (tiga dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas pada sebuah lukisan alam.
Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya arsitektur dan seni patung.
Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas, keramik, lemari dan benda-benda pakai lainnya.
                Sifat Ruang
Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yakni ruang yang berada diluar/disekeliling benda seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/kelanggengan.
Ruang tertutup atau ruang terbatas yaitu ruang yang berada di dalam batasan benda, seperti ruang interior sebuah bangunan atau rung patung.
Ruang perlambangan adalah ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (makrocosmos). Ruang gelap terang yaitu ruang yang karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna, seperti pada lukisan.

W A R N A

         Sebagai unsur seni, warna tampak jelas pada karya seni rupa.  Warna  diamati / dilihat karena adanya cahaya matahari. Tanpa cahaya matahari zat warna terdapat pada tiap benda tidak akan tampak oleh mata. Dalam hal ini mata menerima pantulan cahaya matahari yang menerpa benda yang mengandung zat warna.
 Zat warna didapat dari bahan alamiah (tumbuh-tumbuhan, tanah dan batu-batuan) dan bahan buatan (tiruan) yang diolah secara kimiawi. Untuk dipakai sebagai bahan pewarna dibutuhkan bahan pengikat (media cat) seperti air dan minyak.

FUNGSI WARNA
Warna memberi pengaruh terhadap kejiwaan, ini disebut sebagai fungsi psycologis, seperti warna hijau atau putih dalam kedokteran dapat memberikan rasa ketenangan. Oleh sebab itulah rumah-rumah sakit umumnya memakai warna hijau muda dan putih.Warna memberikan pengaruh keindahan ini disebut sebagai fungsi estetik, khususnya pada karya seni rupa, seperti pada warna-warna harmonis. Warna dapat memberikan arti perlambangan ini disebut sebagai fungsi simbolik baik untuk sifat formal, informal dan asosiatif. Contoh sederhananya: Warna perlambangan formal, seperti pada warna perlambangan kerajaan  warna pada panji, pakaian adat, atau juga pada golongan formal lainnya. Dan warna perlambangan asosiatif adalah warna yang memberikan perlambangan berdasarkan pendapat umum, seperti pada warna putih, lebih diartikan sebagai lambang kesucian, hitam lambang duka, merah lambang berani dan seterusnya.

Sifat warna:
Jika dilihat dari sifatnya warna
dalam penerapan pada karya seni rupa dapat dibedakan menjadi:
Warna hangat yaitu: warna yang menyolok dan bersifat mendekat bagi yang melihat, seperti warna merah, orange serta kuning.
Warna sejuk yaitu warna kebalikan dari warna hangat dan bersifat menjauh bagi yang melihat seperti warna biru dan hijau.
Warna Komplementer yaitu warna yang di lingkaran warna terletak saling berseberangan atau bertentangan.

Tekstur ( Barik )
Tekstur adalah unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang yang dapat dibedakan antara :
Tekstur alamiah dan tekstur ciptaan/buatan.
Tekstur alamiah adalah perwatakan bidang yang tercipta oleh alam, seperti tekstur pada permukaan kayu, batu dsbnya.
Tekstur buatan adalah merupakan tiruan atau watak pada bidang yang dibuat atau disebut juga watak simulasi,membuat watak kayu pada bidang dengan penempelan fermika dengan urat kayu,atau juga bisa dibuat diatas sebuah lukisan, atau biasa juga kita lihat pada dinding.
Fungsi tekstur
adalah untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estesis. Misalnya tekstur pada urat-urat kayu yang ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan keinginan dan bentuk patung.
Jenis / sifat tekstur terdiri dari :
Tekstur beraturan adalah watak pada permukaan bidang yang memberi keteraturan, seperti tekstur pada bidang anyaman
( pengaruh dari teknik menganyam dari bahan  yang sama ).
Tekstur tidak beraturan adalah watak dari permukaan bidang yang memberikan  kesan secara tidak beraturan, seperti tekstur pada batu, urat atau permukaan kayu yang tercipta secara alamiah. Tekstur yang tidak beraturan ini dapat saja dibuat sesuai dengan berbagai pertimbangan estesis yang dikehendaki oleh seniman dengan berbagai tehnik pembuatannya, seperti membuat tekstur pada bidang permukaan tembaga dengan berbagai teknik-teknik pukulan.

B E N T U K

       Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata.
 Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari objek disebut juga sebagai sosok ( form ). Misalkan saja dalam melukis seorang pelukis membentuk manusia demikian juga pematung. Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan dalam istilahnya disebut : Shape yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Bentuk ada juga yang hadir dialam sebagai perwujudan dari alam itu sendiri ( ciptaan alam ).
Ada bentuk yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Fungsi bentuk
Pada karya seni rupa, bentuk dicipta sesuai dengan kebutuhan  seniman yang bersifat praktis seperti membuat kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang diciptakan disesuaikan dengan nilai kegunaannya
( functional form ).
Bentuk diciptakan oleh seniman sebagai ungkapan ( bentuk ekspresi ), seperti
Bentuk tri-matra yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
( arsitektur ).
Bentuk diam dan bergerak ( statis kinestis ) seperti patung, mobil, motor dsb.
Bentuk berirama ( rhythm/ritmis ) seperti pada bangunan, patung dsb.
Bentuk agung dan abadi ( monumental ) seperti pada bangunan dan patung.

C A H A Y A

        Meskipun kehadiran cahaya tidak dapat dilihat seperti unsur seni rupa yang lain namun cahaya dalam perkembangannya sudah digolongkan kedalam salah satu unsur seni rupa yang peranannya sangat penting seperti pada hitam dan putih dalam perkembangannya juga disebut sebagai warna yang juga peranannya sangat penting baik sebagai warna maupun sebagai pengungkapan ekspresi senimannya.
    Cahaya dalam hal ini tidak sedikit peranannya dalam seni rupa. Cahaya dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi sebuah kesenian pertunjukan termasuk film. Cahaya disini dapat menghadirkan efek yang sangat indah atau memberi kesan estetis pada sebuah karya.

Cahaya dapat dibedakan  menjadi :
Cahaya alamiah yaitu cahaya yang dihadirkan oleh alam misalnya cahaya matahari, bulan, petir dan api.
Cahaya buatan yaitu unsur cahaya yang sengaja dibuat untuk menghadirkan nilai estetis pada karya seni, atau juga sengaja dibuat untuk mempertegas kehadiran sebuah bentuk atau unsur-unsur seni yang lainnya. Contoh sederhananya adalah pada sebuah lukisan unsur cahaya dipakai untuk memperkaya warna, memperjelas karakter garis dan bentuk dsb.
Fungsi cahaya
Unsur cahaya pada karya seni rupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan yang dramatis pada lukisan, seperti pada lukisan yang bertemakan peperangan dengan ungkapan gelap terang
( clair obscure ).
Unsur cahaya dalam seni rupa memberikan nilai emosional, misalnya yang menembus pada jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmad pada sebuah interior mesjid ataupun gereja.
Unsur cahaya pada karya seni rupa memberikan kesan trimatra ( tiga dimensi ) atau plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya  seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini cahaya dapat  memperkuat sifat dari benda trimitra.


PENGANTAR  DISAIN
TINJAUAN DISAIN

ARTI KATA DISAIN

Inggris “ to Design “ = membuahkan dan manata sesuatu didalam pikiran. Untuk bidang seni rupa dan ilmu kemudian diuraikan lagi menjadi penataan elemen yang dipergunakan/diperlakukan dalam memproduksi suatu benda.
Secara khusus dalam seni rupa, disain diartikan merancang suatu benda dengan memperhatikan  unsur-unsur estetis, fungsi, materi, cara pembuatan serta pemasaran.
Disain sering disebut sebagai “seni merancang “ ( the art of planning )
Berikut ini beberapa sikap pendekatan disain antara lain sbb :

1. Sikap Konformis
            Maksudnya adalah menganggap aktifitas mendisain sebagai suatu aktifitas yang berdiri sendiri, tanpa mempermasalahkan unsur-unsur sosiokultural. Karakteristik mereka sebagai suatu kelompok adalah penggunaan warna-warna yang berani, pemanfaatan bahan yang baru dan teknik-teknik massa produksi yang baru pula.
            Masalah yang paling menarik bagi mereka adalah kualitas estesis suatu benda, sehingga mereka sering hanya memperindah bentuk dan penyempurnaan fungsi yang sudah pasti.

2.   Sikap Reformis.
Kelompok ini mempunyai perhatian sangat besar terhadap peranan seorang desainer dalam masyarakat. Sikap konsumtif masyarakat dianggap suatu cara memperbesar kebahagiaan pribadi sehingga dengan demikian juga menjamin stabilitas sosial. Dilema mereka adalah bahwa mereka menganggap dirinya sebagai ahli menciptakan benda-benda pakai, tapi mereka tidak kuasa untuk mengkontrol penggunaannya. Mereka berpendapat bahwa tidak bisa ada
renovasi disain sebelum ada perubahan struktur sosial, maka mereka menciptakan benda-benda dengan suatu komentar sosial.

3. Sikap Kontestasi
Menganggap bahwa suatu benda tidak mungkin dirancang terlepas dari isi sosiokulturalnya, maka selain menganggapi masalah estetik benda, juga ditanggapi estetika penggunaan benda itu, sehingga bisa muncul berbagai kegunaan, maka benda-benda yang didisain lebih bersifat
environmental (lingkungan), memungkinkan berbagai interaksi sosial dan memungkinkan interpretasi jamak.

ASAL USUL PROFESI DISAINER

Revolusi Industri
Masa prarevolusi industri  
Cara produksi masa sebelum terjadinya revolusi industri adalah :
Cor Logam
Putar keramink, mengarah pada bubut kayu dan  logam
Sistem cetak ( die stamping )  
Kesemuanya adalah proses duplikasi utuh yang berasal dari jaman purba. Jaman abad pertengahan muncul mesin cetaknya Gutenberg dengan prinsip duplikasi dan perputaran.
Mesin uap dan produksi massa tahun 1776 James Watt memperbaiki mesin uap Newcomen, dan mampu membuat suku cadang dengan ketetapan yang sangat akurat, maka dari sinilah timbul prinsip standarisasi.
Dimulai dari mesin uap inilah munculah berbagai mesin yang dirancang dengan kemampuan untuk membuat satu benda secara berulang dalam jumlah yang besar. Inilah yang disebut dengan revolusi industri.
Prinsip Produksi Massa :
n  Duplikasi
n  Akurasi/ketepatan ukuran
n  Perputaran pemakaian
n  Spesialisasi

Akibat negatif dari revolusi industri:
Pergeseran tenaga manusia, maksudnya adalah tenaga manusia untuk menggerakan roda industri telah digantikan oleh tenaga mesin yaitu terdiri dari, angin dan uap.
Kedudukan pekerja, maksudnya pengrajin yang mengarahkan ketrampilan dan imaginasinya untuk menghasilkan suatu benda guna, kini menjadi pekerja yang hanya memberikan tenaga kerja, tanpa harus memiliki ketrampilan atau imaginasi.

              Keadaan Sosial
Membanjirnya tenaga kerja  maka mengakibatkan turunnya inkam perkapita yang diberikan, hal mana mempengaruhi kondisi sosial masyarakat.

Hasil Produksi Massa
Membanjirnya berbagai jenis benda yang kurang bermutu karena tidak adanya campur tangan seniman, dan karena keyakinan bahwa mesin tidak mungkin menghasilkan karya seni.

KEHADIRAN PROFESI DISAINER
Dengan memperhatikan penjelasan diatas, maka kita akan memahami tentang kehadiran profesi disainer. Karena dengan banyaknya produksi massa yang
dibuat namun tidak memiliki kualitas yang baik
tentunya dalam hal ini bentuk atau disainnya.
1845 :  
Berdirinya The Swedish Society  of Art and Crafts.    Untuk menyebutkan kaum industriawan dengan para  seniman.
1886 :   
William Morris mendirikan The Arts and Crafts  Exhibition Society di Inggris dan menekankan bahwa disainer harus tahu proses produksi karyanya.
1907 : 
The German Crafts Union didirikan dengan prinsip perbaikan kualitas.
1919 :
Pendirian Bauhaus dengan direktur  Walter Gropius.
Ini merupakan perpaduan antara Sekolah Kejuruan
dan Seni Rupa, konsep disainer industri yang pertama.

PROFESI DISAIN
Masalah disain sebetulnya baru muncul setelah adanya revolusi industri yang memunculkan pembagian pekerjaan dan spesialisasi. Suatu proses produksi yang sedianya dilaksanakan sacara utuh oleh satu pribadi kini menjadi terpecah-pecah. Namun demikian, masing-masing spesialisasi tetap merupakan satu mata rantai dari suatu proses produksi yang panjang. Hal inilah yang harus disadari  oleh seorang disainer dalam hal membuat disain.
Keterkaitan pada unsur lain dalam produksi, membuat seorang disainer harus memperhatikan 3(tiga) masalah pokok dalam membuat disain:

Fungsi : 
Fungsi memberikan batasan pada:
a. Untuk apa benda itu dipakai.
b. Bagaimana mekanisme kerja benda itu.
c. Siapa yang akan mempergunakan  benda itu.
Modal :
Besar kecilnya modal akan mempengaruhi bagaimana batasan yang diberikan oleh fungsi dapat dilaksanakan.
Persediaan bahan:  
Hal ini akan  sangat   mempengaruhi sebatas benda itu dapat   dilaksanakan sesuai dengan keinginan dan bagaimana cara pembuatannya. Jadi dari ketiga hal tersebut diatas maka secara praktis ketiganya dapat dijabarkan dalam tahapan disain (design phases) dan proses disain (design process). Tahapan disain lebih merupakan tahapan kerja dalam mendesain, sedang proses disain lebih merupakan proses pemikiran.
TAHAPAN DISAIN
a. Studi kelayakan (feasibility study)
1. Pembatasan Masalah.
2. Identifikasi factor yang membatasi 
    lingkup masalah.
3. Evaluasi kesulitan yang diantisipasi.
4. Pemikiran konsekuensi disain.
b. Disain awal (preliminary design)
    Pembuatan sketsa awal, disain awal sampai  model selesai.
c. Disain detil (rinci)-(detail design)
    Gambar kerja.
Reklame Papan (Billboard)
      Adalah jenis reklame yang biasanya terbuat dari papan, besi plat, logam yang biasanya dipasang
di tempat-tempat strategis dengan tiang yang cukup tinggi dan kokoh. Isinya umumnya suatu hasil produk yang lagi dipasarkan oleh suatun perusahaan.

PROSES DISAIN
Formulasi ide.
Pengembangan ide.
Evaluasi dan percobaan.
Penjabaran secara lebih terperinci maka langkah-langkah dalam mendisain adalah:
Identifikasi, pengumpulan data, penciptaan ide-ide, pembuatan model, analisa dan evaluasi, eksperiment, pemecahan masalah.
KEINDAHAN PADA DISAIN
Keindahan pada karya disain selain mengikuti kaidah- kaidah
estetika seperti prinsip-prinsip disain dan nilai-nilai instrinsik seni, juga mengikuti keindahan lain yang ada pada benda pakaian khususnya, yaitu keindahan fungsi. Dalam menilai keindahan dalam benda disain, secara khusus kita dapat menilai:
Keindahan Bentuk.
Keindahan bentuk disain pada
dasarnya mengikuti prinsip-prinsip disain sebagaimana yang telah kita bahas dimuka yaitu: Penyusunan elemen-elemen visual seni dalam suatu keutuhan yang harmonis.
Keindahan Fungsi
Keindahan dalam fungsi dapat dikaitkan dengan kenyamanan pemakaian, atau kebenaran mekanisme suatu benda pakai dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan adalah apakah benda tersebut sudah memenuhi fungsinya dengan baik, apakah dalam menjalankan fungsinya telah mengikuti mekanisme kerja yang logis dan nyaman. Oleh karena itu maka perpaduan  antara keduannya yaitu: keindahan fisik (bentuk) dan keindahan
fungsi, akan menimbulkan rasa senang pada diri manusia yang setara dengan rasa senang yang ditimbulkan oleh karya seni yang indah lainnya.. Dengan demikian maka
“rasa keindahan” (sense of beauty) yang ada pada diri manusia akan tersentuh baik oleh karya disain maupun karya seni yang bebas lainnya.
Disain Grafis
      Masalah utamanya adalah komunikasi secara visual, dengan demikian selalu ada penyampaian pesan, baik dengan kata-kata ataupun tidak.
Disain Tekstil
      Masalah utamanya adalah dekorasi tanpa adanya pesan-pesan yang eksplisit.
Disain Produk
      Menghasilkan benda-benda tiga dimensi untuk tujuan tertentu. Masalah utamanya adalah kesesuaian tujuan, bahan serta metode pembuatan.
Disain  Ruang
      Menata ruang sesuai dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini maka ruang itu sendiri tidak turut didisain.
Disain Bangunan
Membuat dissain bangunan untuk keperluan tertentu. Masalah-masalah yang menjadi pertimbangan adalah organisasi ruang, massa secara keseluruhan serta letaknya dalam lingkungan tertentu.
Disain Lingkungan,
 Menata lingkungan dalam arti sempit (arsitektur landskap) dan dalam arti luas (environmental design). Masalah utamanya adalah penataan untuk kehidupan social yang lebih sehat dan lahir dan bathin.
Disain Otomotif.
       Kelompok disain yang khusus ini karena sangat erat kaitannya dengan masalah kendaraan, yang masing-masing mempunyai spesifikasi dalam sifat, misalnya motor, mobil, kereta api, pesawat, kapal laut dsbnya.

WARNA PADA DISAIN

Sebagaimana yang telah dijelaskan dimuka maka warna yang merupakan satu unsur terpenting dari visual seni, dan pada karya seni murni pemakaiannya bisa secara simbolis (perlambangan) atau heraldis (menurut kebiasaan). Keduanya masih berkaitan makna pada warna. Disamping itu pemakaian warna yang masih dikaitkan dengan makna. Adapula yang lebih dititik beratkan pada nilai visual: warna itu sendiri yaitu secara harmonis, kontras, dll, dan ada pula secara alamiah. Didalam disiplin ilmu disain warna lebih banyak dipergunakan untuk memperkuat atau mendukung efektifitas benda.
Warna dalam interior.
Faktor yang paling penting dalam interior adalah factor penciptaan suasana. Oleh karena itu maka warna merupakan sarana yang paling efektif, sehingga seorang disainer interior harus mempunyai kepekaan yang tajam akan warna. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan warna di interior adalah:
Fungsi Ruang.
Komposisi warna (aksen, kontras, relasi warna).
Warna bahan yang digunakan dalam interior.
Warna dalam disain grafis
Untuk penggunaan warna dalam disain grafis seorang disainer harus memperhatikan beberapa nilai.al sbb:
 Fungsional
 a. Kemampuan menciptakan suasana tertentu.
 b. Mempertegas penggambaran produk atau  bagan atau typographinya.
 c. Menjadi unsur pengikat dalam produk  tersebut.
 Praktis
a. Kemungkinan teknis untuk         memproduksi
b. Kemungkinan pemakaian dalam berbagai media iklan.
c. Hemat, tepat dan logis.
Warna pada disain produk adalah warna yang memenuhi fungsi, yaitu:
   Fungsi Struktural
   a. Menarik perhatian pada produk
   b. Memperjelas bagian-bagian produk.
   c. Memperjelas proporsi produk.
   Fungsi Ergonomis
Memperkuat aspek ergonomic dalam penampilan, kekuatan dan wujud produk.
  Fungsi Estetis
   Merangsang rasa keindahan pengamat.

GAYA DALAM DISAIN
Definisi gaya adalah ungkapan artistik dari suatu masa dalam wilayah kebudayaan tertentu seperti sudah dijelaskan dimuka. Tujuan pengenalan gaya dalam seni dan disain adalah:
Untuk mendapatkan pegangan dalam berbicara  dan berfikir mengenai berbagai karya yang diciptakan oleh berbagai masa.
Untuk dapat mengerti seorang seniman/disainer atau suatu masa dalam sejarah suatu bangsa atau wilayah, dimana suatu gaya tertentu tampak sangat menonjol.
Untuk dapat memperbandingkan secara intelektual karya-karya yang mempunyai kesamaan gaya.
Untuk dapat menarik hubungan antara cara kerja seorang seniman/disainer, hasil jadinya dan reaksi kita terhadap karya tersebut.
Dalam karya seni, kesamaan itu bisa dengan cara pemakaian warna, pengolahan bentuk, ruang dan sebagainya ataupun bisa pula dalam nilai-nilai instrinsiknya. Berikut ini beberapa contoh gaya:
Berdasarkan wilayah kebudayaan: gaya Yunani, gaya Byzantine, gaya Barok, Gaya Recoco dan lain-lainnya.
Menurut nilai-nilai instrinsiknya:
Gaya yang mencari ketepatan bentuk (naturalisme, realisme  dsbnya.)
Gaya pengaturan bentuk (pengaturan  bentuk secara  intelektual, pengaruh biomorfis, pengaturan estetis).
Gaya ekspresi (emosi).
Gaya penerapan fantasi.
Perkembangan industri dan produksi massa menimbulkan berbagai bentuk kebutuhan-kebutuhan baru bagi manusia yang ditandai dengan meningkatnya permintaan dan dalam hal inilah hadir secara bersamaan apa yang disebut dengan penggayaan atau styling.
Penggayaan atau styling adalah mendisain suatu produk untuk tujuan peningkatan pemasaran.
Dalam hal ini tidak selalu benda didisain kembali, kadang-kadang hanya beberapa unsur atau bagian tertentu yang didisain kembali sesuai dengan trend ataupun kebutuhan manusia. Contoh sederhannya adalah: model mobil, dimana yang baru adalah bagian bodi atau interiornya.

CABANG-CABANG SENI RUPA
Keberadaan seni dilingkungan masyarakat sesuai bahan dan proses pembuatannya atau penciptaannya dapat digolongkan menjadi 5 (lima) cabang seni yaitu:
Seni Rupa
Seni Musik
Seni Tari
Seni Sastra
Seni Teater
Namun dalam hal ini akan dispesifikasikan kedalam seni rupa.
Seni Rupa adalah merupakan cabang yang umumnya disebut sebagai seni visual. Hal ini dikarenakan karya-karya seni rupa dapat dilihat dan penciptaannya dapat dinikmati
dengan panca indra.
Menurut bentuknya maka seni rupa digolongkan menjadi 2(dua) golongan yaitu:

Seni rupa dua dimensi yang disebut dengan dwi-matra
Seni rupa tiga dimensi disebut dengan tri-matra.

A.DWI MATRA

Yang dimaksud dengan seni rupa dwi-matra adalah karya seni rupa yang dibatasi oleh panjang dan lebar atau seni rupa yang diciptakan pada sebuah bidang datar. Contohnya adalah:

Seni Lukis
Sketsa
: merupakan bagian dari seni lukis yang dibuat dengan garis-garis sederhana dan dilakukan secara spontan namun penuh makna.

Sketsa itu sendiri dapat digolongkan menjadi 3 Tiga) yaitu:

Sketsa rencana
Sketsa lukis
Sketsa sebagai catatan.

Pada masa sekarang ini sketsa digolongkan menjadi 2 (dua)
Sebagai lukisan pendahuluan dalam membuat gambar atau lukisan yang  lazim disebut sketsa atau bagan.

Sketsa dipandang sebagai hasil ekspresi yang artistik.
   Gambar: merupakan bagian seni lukis yang perwujudannya lebih menekankan unsur-unsur garis. Proses penciptaannya lebih mengutamakan unsur bentuk dan aspek kegunaan (fungsi) serta tanpa adanya ekspresi, misalnya gambat bentuk, gambar ilustrasi, gambar dekorasi, gambar disain serta gambar arsitektur.
Lukisan sangat berbeda dengan gambar, karena lukisan lebih dituntut bukan sekedar mengungkapkan bentuk-bentuk secara obyektif dengan berbagai fungsinya tapi lukisan lebih dituntut untuk mampu mengungkapkan nilai-nilai yang bersifat subyektif.

B.   TRI-MATRA
            Yang dimaksud dengan seni rupa tri-matra adalah seni rupa yang bersifat tiga dimensional, contohnya adalah: seni patung, yang juga dapat digolongkan kedalam seni tri-matra adalah seni kriya yang terdiri dari kriya kayu, kriya logam, kriya keramik. Hal ini disebabkan karena karya seni tersebut dapat dilihat dari seluruh sudut pandang.

C.    BENTUK-BENTUK IKLAN

Seni Reklame
            Seni reklame berasal dari bahasa Latin RE berarti berulang-ulang atau kembali. Clamo berarti seruan atau panggilan. Jadi reklame  adalah seruan atau panggilang berulang.
Dalam perwujudannya seni reklame terdiri dari reklame visual dan reklame audiovisual serta reklame audio.
Jenis-jenis reklame:
Iklan atau advertensi
      Terdapat pada surat kabar, majalah yang isinya berupa gambar atau kata-kata.

Sitcker
      Berbentuk tulisan atau gambar dengan bahan kertas atau plastik yang dilengkapi dengan bahan 
      perekat pada bagian belakang gambar.
Pamplet dan selebaran
      Jenis ini  biasanya diedarkan dan ditempelkan pada dinding atau sering kita jumpai pada tiang-
      tiang listrik.

Etiket

Dilihat dari bentuk dan fungsi dapat dibagi dua.
Pertama: Etiket sebagai pembungkus. Kedua: 
      Etiket yang ditempelkan pada pembungkus.
      Etiket pembungkus disebut juga dengan istilah EMBALAGE misalnya: kotak obat, kotak rokok
      dllnya.
      Etiket yang ditempelkan pada pembungkus disebut Kemasan atau Pasage, misalnya etiket yang 
     ditempelkan pada botol, kaleng, plastik dll.
Cap Dagang
       Merupakan ciri atau identitas dari suatu perusahaan, terdiri dari Trade Name dan Trade Mark. 
       Trade Name adalah bentuk tulisan sedangkan Trade Mark adalah Bentuk Gambar
Katalogus
      Reklame ini berbentuk buku didalamnya
memuat  daftar nama produk perusahaan,
hasil produk dan sebagainya.
Logo atau Inisial

      Logo merupakan lambang dari suatu nama perusahaan. Logo Type adalah singkatan nama atau
      gambar bermakna yang dijadikan symbol atau lambang suatu perusahaan, instansi dan lain
      sebagainya.
S l i d e
      Slide merupakan jenis reklame yang terdapat pada gedung bioskop yang ditampilkan lewat  proyektor dengan gambar-gambar yang tidak bergerak ataupun juga bergerak. Slide ini juga sering dipakai untuk menampilkan gambar-gambar unuk keperluan kuliah, presentasi dan sebagainya.
Etalase
      Ruangan kecil berdinding kaca yang didalamnya terdapat contoh-contoh produk atau barang- barang yang diperdagangkan didalam toko, agen, rumah makan, apotik dan sebagainya.
Spanduk
      Salah satu jenis reklame yang sering kita jumpai dihampir setiap sudut jalan. Biasanya isi spanduk disamping berupa isi produk juga berupa ajakan untuk melakukan sesuatu secara massal. Reklame ini bisanya dipergunakan dengan bahan kain yang memanjang.
B r o s u r
      Bentuk reklame yang dibuat dari selebaran kertas terlipat atau satu muka dengan ukuran tidak
      terlalu besar biasanya berukuran tidak lebih dari ukuran folio, isinya disamping memuat hasil-
      hasil produk juga berupa himbauan, ajakan dllnya.
P o s t e r

      Berasal dari bahasa Inggris To Post, berarti pengumuman. Dalam arti umum poster adalah
      reklame, namun tidak komersial atau mencari untung, tapi mempunyai tujuan untuk mengajak,
      menghimbau orang banyak atau masyarakat untuk melakukan tindakan sama seperti yang
     dinginkan para pembuat poster.
Balliho
      Jenis reklame ini berukuran Raksasa atau besar yang biasanya terbuat dari kain bahkan kini banyak terbuat dari plastik hasil digital printing yang bersifat dua dimensi bahkan juga tiga dimensi.
Cut Out Display

       Berbentuk tiga dimensi dan dipasang pada pinggir jalan atau perempatan jalan ramai.

Reklame Papan (Billboard)
      Adalah jenis reklame yang biasanya terbuat dari papan, besi plat, logam yang biasanya dipasang
di tempat-tempat strategis dengan tiang yang cukup tinggi dan kokoh. Isinya umumnya suatu hasil produk yang lagi dipasarkan oleh suatun perusahaan.
Papan Nama (Name Board)
      Jenis reklame ini terbuat dari papan ataupun logam atau bahkan banyak juga yang         mempergunakan beton. Isinya umumnya berupa nama suatu perusahaan, instansi, sekolah dan sebagainya.
Neon Lamp atau Neon Box
      Jenis ini terbuat dari lampu neon atau lampu-lampu yang dapat dibentuk  yang disesuaikan dengan gambar yang ada dipapan tersebut, bahkan biasanya lampu-lampu itu dapat seolah bergerak.

D. ILUSTRASI

       Apakah yang dimaksud dengan ilustrasi..?  Ilustrasi berasal dari bahasa Inggris berarti Illustration,
sedangkan dari bahasa Latin  dikenal dengan Illustrate yang berarti menjelaskan atau menerangkan sesuatu.

      Dalam seni rupa, ilustrasi dipergunakan untuk memperjelas suatu ceritra atau artikel dengan gambar-gambar.
Gambar-gambar dalam ilustrasi disamping mempunyai
daya tarik juga harus dapat dipahami atau dimengerti
serta mewakili isi ceritera yang terkandung didalamnya.
Untuk itulah dalam proses penciptaannya perlu adanya penghayatan atau penjiwaan  isi dari ceritera atau
karangan ataupun juga artikel tersebut. Oleh karena
itu untuk dapat mewujudkan sebuah ilustrasi sangat
perlu kita mengetahui langkah apa saja yang
mesti kita lakukan.
Pertama : 
Adalah kita harus mengetahui apa yang akan kita  gambar, ide apa yang ada dalam benak kita baik sebelum membaca sebuah cerpen, artikel dan sebagainya maupun setelah membaca.
Kedua   :  
Adalah kita harus mengenal media apa yang kita pakai sebagai alat untuk mewujudkan ide kita itu.
Ketiga   :   
Adalah proses pengerjaan serta penyelesaian karya. Dalam seni ilustrasi menurut jenis ceritera atau artikel yang disajikan, kita bagi menjadi beberapa ilustrasi antara lain sebagai berikut:
Kempat adalah.....??????
♥    ILUSTRASI CERITERA
             Ilustrasi ceritera ini dibagi menjadi 3 (tiga):
  
Ilustrasi ceritera bergambar (Komik).
Dalam ilustrasi ceritera ini  unsur gambar sangat dominan, sedangkan kata-kata atau kalimat dibuat sesedikit mungkin atau hanya kata-kata itu hanya dipergunakan untuk keterangan gambar yang dimaksud, jenis ilustrasi ini banyak kita jumpai pada majalah anak-anak, koran atau komik-komik. Jenis ceritera yang ditampilkan antara lain berupa ceritera silat, pewayangan, kerajaan dan lainnya.
   Gambar-gambarnya biasa menggunakan goresan-goresan pena atau kuas dengan warna hitam  putih atau juga bisa berwarna.
Ilustrasi Cerpen
   Ilustrasi ceritera atau novel yaitu ilustrasi yang gambarnya dibuat sebagian, tapi mewakili  isi ceritera secara menyeluruh. Gambar yang ditampilkan umumnya tokoh utamanya saja.

   Ilustrasi Kartun

Ilustrasi kartun yang gambarnya mengalami perubahan bentuk (deformasi). Ceritanya kebanyakan menampilkan ceritera lucu atau humoris.
♥    ILUSTRASI ARTIKEL
       Artikel adalah karangan yang bersifat ilmiah. Ilustrasi yang terdapat pada karangan ilmiah  berupa gambar-gambar, grafik dan sket. Gambar-gambar itu disusun sedemikian rupa agar menjadi penjelasan atau keterangan dari artikel tersebut.
      ♥     ILUSTRASI COVER
            Ilustrasi cover adalah ilustrasi yang terdapat pada bagian paling depan sebuah buku, majalah, novel.
Gambar-gambarnya biasanya dibuat semenarik mungkin sehingga ketika orang melihatnya maka orang akan tertarik untuk membeli. Materi gambarnya biasanya hal-hal yan g mewakili isi ceritera didalam tulisan artikel tersebut biasanya gambar cover mewakili dari keseluruhan isi ceritera, jadi ketika orang melihat gambar pada cover tersebut orang akan dapat membayangkan isi dari ceriteranya.
♥     KARIKATUR
            Karikatur adalah merupakan gambar yang dibuat dengan coret-coretan yang menitik beratkan pada karakter obyek. Gambarnya bersifat ejekan, sindiran bahkan kritikan yang dibuat selucu mungkin. Adapun pembuatan gambarnya bersifat insidentil yaitu pada saat suatu peristiwa sedang berlangsung atau kejadian tertentu yang umumnya peristiwa atau kejadian itu dilakukan oleh orang-orang ternama atau tokoh-tokoh masyarakat atau tokoh-tokoh dunia seperti politikus, presiden, raja dan sebagainya.

♥    V I N G N E T
            Vignet adalah gambar hiasan yang terdapat pada sauatu ruang kosong sebuah buku atau surat kabar. Gambarnya
merupakan coretan kreatif tanpa aturan tertentu dan umumnya berbentuk dekoratif. Gambar-gambarnya berceritera bebas tanpa arah dan maksud. Selain kita mengenal bentuk ilustrasi dua dimensi sebenarnya ada ilustrasi yang bersifat tiga dimensi, ilustrasi ini biasanya bisa kita jumpai pada relief candi, ukiran, biorama-biorama.

FUNGSI SENI

            Karya seni terutama sekali karya seni murni sangat sering dianggap sulit untuk bisa dikatakan memiliki fungsi atau kegunaan. Namun pada kenyatannya bahwa dalam sepanjang sejarah manusia selalu saja dilahirkan karya-karya seni sepanjang masa dan tiada pernah berakhir, bahkan hal ini sudah sejak lama menjadi pusat perhatian. Kesadaran kita selalu saja memunculkan pengertian bahwa kita membutukan karya seni, baik secara insividu mapun kehidupan sosial. Bahkan dapatkah kita membayangkan hidup didunia ini tanpa ada seni dan atau karya seni..?? Jelas jawabannya tidak.
Atau apakah  ada diantara manusia di dunia manapun yang tidak membutuhkan air..?? dan itulah seni ibarat air kehidupan bahkan terkadang melebihi daripada air itu sendiri. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi yang semakin canggih bahwa dahulu air diambil di sungai atau sumber mata air kemudian dimasak lalu dikonsumsi, kini teknologi memungkinkan air tidak lagi dengan proses konfensional tersebut. Demikian pula seni seiring kemajuan, karya senipun selalu saja hadir dengan berbagai kemajuan baik terhadap karyanya maupun pikiran-pikiran yang melatar belakangi kelahiran karya seni
tersebut..

FUNGSI PRIBADI SENI

            Manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok demi kelangsungan hidupnya, namun iapun memiliki eksistensi pribadinya sendiri, kehadirannya sendiri yang bisa berbeda bagi setiap manusia. Dan pengalaman pribadi yang terjadi di dalam diri kita yang bisa diungkapkan lewat bahasa seni. Masalah cinta, perkawinan, kelahiran dan kematian atau rasa suka cita bisa menjadi pengalaman pribadi yang direkam oleh seniman dalam karya-karya mereka. Dalam fungsi pribadi seni ada beberapa permasalahan yang biasanya menjadi pusat perhatian manusia, sbb:
A.    Ekpresi psikologis
Imagi-imagi visual lebih dahulu dikenal orang dari pada bahasa tertulis sebagai media komunikasi. Hingga kinipun lambang dan tanda rambu-rambu bisa lebih efisien daripada kata-kata. Seni rupa bisa lebih jauh dari sekedar tanda lalu lintas atau headline koran, ia mampu mengekpresikan jiwa isi diri kita. Seni melalui material dan tehnik bisa memberi ujud pada nilai-nilai, pengamanan dan tujuan yang ingin disampaikan oleh sang seniman.

B.    Cinta
 Masalah cinta, sex, perkawinan dan kelahiran merupakan bagian dari daur kehidupan yang dijalani oleh manusia. Masalah cinta yang seksualiatas banyak menggunakan obyek wanita sebagai masalah cinta, ujudnya bisa sangat naturalistik dan sensual, erotis atau bisa mengalami stilasi bentuk yang simbolik atau abstraksi.


C.    Kematian
Kematian selain menggelisahkan manusia sepanjang masa. Berhentinya suatu kehidupan  melahirkan karya-karya seni rupa di dinding, seni Mesir Purba hingga lukisan para ekspresionis menggambarkan itu semua. Bukan saja kematian, juga tahap-tahap dalam kehidupan seperti kehidupan seperti masa puberitas dan kedewasaan bisa menggilakan manusia. Juga kesakitan, penyakit bisa menjadi subjek yang menarik untuk diungkapkan kembali.

D.     Masalah Spiritual
Masalah spriritual bukan hanya wewenang agama, karya-karya non-religius bisa memiliki nilai spritual. Sebagai contoh: karya Vincen Van Gogh ”The Starry Nigh” atau “Horizon” dari Srihadi Sudarsono bisa mengungkapkan kehadiran Yang Maha Kuasa justru dibenda sehari-hari dari alam. Bahkan seni abstrak karya Jackson Pollock pun bisa menggugah perasaan spiritual, bila kita simak karyanya berjudul “pejalanan batin” dibalik energi cipratan cat yang menggelora dan menggebu itu.


E.     Ekspresi Estetris.
Bila pada masa pra-sejarah manusia mengenal bentuk, warna, maupun tekstur sebagai tanda-tanda bahaya maupun dimana bisa didapat makanan ataupun pemburuan, manusia modern sudah dibekali perangkat pembantu lainnya seperti alat komunikasi dan informasi yang canggih. Ternyata meskipun kebutuhan primer telah terpenuhi, masih ada kebutuhan lain yang harus tepenuhi. Kemampun persepsi (melihat dan merasa) manusia selalu membutuhkan rangsangan atau gugahan yang ternyata bisa diisi oleh seni rupa. Dengan mengenali suatu didalam karya seni, kepuasan estetik bisa tercapai. Teka-teki bentuk, warna dan komposisi seakan mengundang mata dan batin kita untuk dibahas dan ternyata mampu membangunkan emosi yang beragam.

FUNGSI SOSIAL SENI

Sebenarnya seluruh karya seni fungsi sosial
karena selalu ada interaksi antara karya seni
dan pemirsanya. Seni visual bisa menjadi sarana untuk menyampaikan protes,
pujian ataupun kritik.
Seni bisa memiliki fungsi sosial jika:
Mempengaruhi tingkah laku sekelompok manusia.
Sengaja dirangcang untuk digunakan
pada tempat-tempat umum.

Menggambarkan aspek-aspek kehidupan yang menyangkut orang banyak.
Disini pemirsa akan menanggapi sebagai bagian dari sagi kelompok yang merasa ada kaitannya dengan karya seni tersebut. Sebagai contoh adalah karya religius, sosial ekonomis, juga karya-karya propaganda yang sering muncul dimasa perang, atau di negeri-negeri sosialis, antara lain untuk menumbuhkan patriotisme, pengabdian bisa juga menggugah kebencian pada musuh. Sedangkan contoh yang paling menyentuh kehidupan kita sehari-hari adalah seni iklan yang mempengaruhi kita untuk membeli atau memiliki suatu barang.

Permasalahan:

A.    Ekspresi politik dan ideologis
 Ada beberapa kelompok seniman yang beranggapan bahwa seni bukanlah untuk menghibur semata, namun untuk memberikan tuntutan kepada masyarakat, untuk membela suatu kepentingan tertentu. Ada dua macam jenis seni semacam itu, yaitu yang memang bersifat “revolusioner” dan yang merupakan ekspresi artistic yang menyuarakan kepedulian terhadap kemanusiaan.
Jenis pertama sering muncul sebagai propaganda dan banyak ditemui di negara sosialis-komunis
Contohnya:  Seni revolusionir di Mexico oleh Jose Clemento Orosco (1883-1974), Diego Rivera (1886-1957) dan David Alvaro Siqueiros dalam skala yang besar, membentuk mural. Temanya biasa tentang perbedaan kelas sosial, sedang yang berada di Cina, Kuba, Korea Utara dan Rusia umumnya menggambarkan kultus pemimpin revolusioner dan perjuangan/revolusi yang tak kunjung selesai.
Teknik penyampaiannya disederhanakan (karena untuk rakyak banyak yang berpendidikan rendah) dan bersifat gamblang, hitam dan putih, baik dan buruk. Jenis kedua lebih menggambarkan kesenjangan sosial dan juga kesengsaraan seperti perang, namun dengan tidak mengembang misi politik tertentu dan penyampaiannya lebih memiliki penggarapan artistik yang individual (dari sang seniman), seperti surealis atau juga bidang kubisme seperti pada karya Picasso dalam “Guernica” yang menggambarkan kekejaman dalam perang saudara di Spanyol di tahun 1937.

B. Deskripsi sosial
Seni bisa juga menggambarkan kehidupan tanpa harus memberikan jawabanya. Diskripsi (penjabaran) tersebut dalam “bingkai” seninya maupun menyamakan yang tersirat dibalik apa yang tergambar. Tema bisa tentang kematian namun bisa juga tentang hiruk-pikuknya suatu kota New York atau Jakarta misalnya.

C. Satire
      Fungsi sosial dari satire adalah mengolok-olok seseorang atau suatu institusi/kelompok, dengan tujuan agar terjadi perubahan. Namun bila tidak mungkin, dengan berfungsi sebagai humor, paling tidak pemirsa bisa tertawa. Meski orang juga tahu bahwa satire sering menyakitkan obyek yang dituju. Karena itu pemerintahan yang tegas dan kaku sering tidak bisa menerima satire yang gamblang. Satire bisa juga hadir dalam seni yang “serius” seperti seni lukis, patung, tidak melulu dalam karikatur/kartun.

D. Komunikasi Grafis
Seni bisa jadi alat komunikasi yang efektif bila ia mengundang orang untuk berhenti sejenak, atau dalam era imagi video, bisa tidak berkedip beberapa detik bila memandangnya. Imagi-imagi visual menjadi sangat penting dalam informasi modern, iklan sangat banyak
menggunakan media ini.



Disain Untuk  Informasi

Menjelang akhir abad ke-20 ini, teknologi informasi semakin canggih. Media cat poster, cetak saring dan fotographi saja sudah tidak memadai. Penggunaan teknologi komputer untuk animasi dan penggabungannya dalam film dan video menjadi ciri khasnya. Untuk itu dibutuhkan “seniman” dan “desainer” yang selain memiliki kepekaan tentang elemen seni juga ketrampilan yang tinggi disamping sudah menjadi keharusan dapat menguasai berbagai perangkat lunak sebagai sarana penunjang proses kreatifitasnya.

DESAIN KEMASAN

       Kemasan Dalam Tinjauan Sejarah
       Berawal dari kebutuhan manusia untuk memiliki barang sejak 8000 SM material- material  alami seperti anyaman rumput, kain, kulit pohon, daun, kerang, kerajinan tanah liat dan peralatan kaca yang kasar digunakan sebagai peti kemas untuk menyimpan barang.

Sayur labu yang berongga dan kantung kemih binatang mengilhami bentuk botol kaca dan kulit binatang serta daun merupakan asal muasal kantung kertas dan pembungkus plastic. Ide dasar perdagangan ditemukan oleh pertukaran barang-barang dimasa awal yang dikenal dengan istilah barter masa awal peradaban manusia.

Barang-barang yang dipanen untuk berbagai kegunaan berasal dari daerah tertentu, barang-barang lain diperkenalkan sebagai produk yang dihasilkan oleh keluarga atau kalangan tertentu. Selain itu, manusia bepergian ke seluruh dunia, timbullah permintaan akan barang-barang yang hanya tersedia di daerah tertentu.
Sejalan dengan perkembangan budaya dan kebiasaan manusia yang mula menetap disatu wilayah tertentu menjadi cikal bakal terciptanya saling membutuhkan barang dan menjadi titik awal bagi perputaran ekonomi dan berbagai ilmu serta teknologi saat itu.

1.Tulisan Dalam Tinjauan Sejarah

Bisnis desain kemasan sesugguhnya lahir dari berbagai kebutuhan manusia. Maka dengan demikian dari sini pulalah manusia menge
nal produk secara visual lewat representasi gambar.
Simbol-simbol atau piktograf memungkinkan komunikasi berkembang dari bahasa lisan kedalam bahasa tertulis, sehingga pesan dalat diingat sepanjang waktu. Dengan adanya bahasa tertulis, muncullah kebutuhan akan lembar untuk penulisan.
Dari tahun 500 SM sampai 170 SM, gulungan paparius (kata-kata paper-kertas) berasal dari papytrus yaitu suatu tanaman yang ditemukan di Mesir, dan kertas kulit yang pertama-tama tebuat dari alang-alang kering yang dikembangkan menjadi lembar penulisan pertama yang mudah dibawa. Kertas pertama yang ditemukajn didunia dibuat di China pada sekitar tahun 105.
Ts’ai Lun seorang pejabat pengadilan kerajaan Kaisar Han Ho-di tercatat sebagai pembuat kertas pertama. Para peneliti menemukan bahwa Dinasti Han Barat tidak hanya menggunakan kertas ini untuk menulis tetapi juga untuk menutup dinding, kertas toilet, serbet dan pembungkus kemasan.
Pembuatan kertas mengalami evolusi selama 1500 tahun berikutnya, mencapai Timur Tengah dan menyebar ke Eropa pada sekitar tahun 750 dan ke arah barat sampai ke Inggris pada thun 1310. Tehnik pembuatan kertas mencapai Amerika tahun 1600.

2.    Awal Komunikasi Visual
Setelah masa transisi dari abad pertengahan kedunia modern, periode kelahiran kembali masa Renaissance, maka muncullah konsep desain grafis. Innovasi disain buku membawa perkembangan seperti gaya typografi yang indah, illustrasi, ornament dan tata letak halaman yang berujung pada bentuk komunikasi visual yang lain. Pada pertengahan tahun 1500 Andreas Bernhart yang memiliki pabrik kertas dan para pembuat kertas Jerman yang pertama adalah pedagang pertama yang mencantumkan nama merek di atas produk yang mereka buat dengan pembungkus tercetak.
Pembungkus Bernhart menjadi sarana promosi produksi kertas dengan cara menghias kertas pembungkus itu dengan desain tercetak. Pembungkus tersebut tercatat sebagai salah satu desain kemasan yang pertama.
Pemakaian papan iklan dan “broadsides” – pengumuman yang di tempel di sisi-sisi bangunan untuk pengumuman peraturan hukum dan pemerintah-menandai bentuk iklan yang pertama. Kemudian iklan menjadi sarana menampilkan desain kemasan yang pertama.
Dalam surat kabar Inggris yang pertama, para penjual menempelkan atau ‘mengiklankan” produk seperti botol obat dengan label cetak dan pembungkus tembakau yang diberi ilustrasi. Desain kemasan berevolusi seiring dengan ide bahwa pengalaman visual yang diberikan oleh kemasan merupakan komponen kritis dan penjualan.
Sebagaimana ilmu desain tumbuh dan berkembang dari kebutuhan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk grafis visual, ilmu desain terkait dengan material dan barang kebutuhan  hidup sehari-hari. Dengan barang dagangan yang semakin murah dan banyak, pertumbuhan perdagangan meningkatkan kebutuhan akan ragam kemasan yang lebih luas untuk memberikan perlindungan pada barang. Pada dasarnya kombinasi antara kontainer atau kemasan fisik dan komunikasi tertulis isi barang menjadi dasar desain kemasan saat ini.

3. Sekitar Penemuan Kantong Kertas
●     Tahun 1852  Francis Wolle menemukan dan mempatenkan mesin pembuat kertas pertama di Amerika. Ia dengan saudara laki-lakinya, beserta produsen kantong kertas lain, mendirikan Union Paper Bag Machione Company (Persatuan Perusahaan Mesin Kantong Kertas) pada tahun 1869. Ketika bekerja di Perusahaan Kantong Kertas Columbia (Columbia Paper Bag Company) seorang pegawai bernama Margaret Knight menemukan suku cadang mesin baru untuk memotong, melipat dan merekatkan dasar kantong kertas yang berbentuk persegi. Sebelumnya kantong kerta berbentuk seperti amplop. Setelah pertarungan hukum untuk melindungi penemuannya, Margareth mendapat hak paten pada tahun 1870. Disebut sebagai Ibu kantong kertas, Knight mendirikan Eastrn Paper Bag Company pada tahun yang sama dan mendapat hak paten untuk beberapa mesin industri lainnya.
●     Tahun 1470 Amerika salah satu Koloni Inggris mengimpor sebagian besar barang-barang  mewah dari pabrik-pabrik di Inggris, Perancis, Belanda dan Jerman untuk populasinya yang cukup kecil. Hanya ada satu juta penduduk pada tahun 1750, yang tumbuh menjadi tujuh juta pada tahun 1810.
●     Tahun 1800-an ketika populasi semakin tumbuh di Eropa dan Amerika, tong, kotak kayu,  dan kantong serat digunakan secara luas sebagai materi kemasan. Dengan permintaan barang konsumen yang semakin meningkat, perkembangan kaleng, alumunium, kaca dan kantong kertas muncul sebagai sumber daya kemasan yang signifikan.




      Tiga penemuan penting muncul yang hampir bersamaan pada abad itu yaitu:
1. Penemuan mesin pembuat kertas
2. Penemuan litografi
   3.Perkembangan kemasan Amerika
●  Tahun 1798 Penemuan mesin kertas di Perancis oleh Nicholas Louis Robert, memungkinkan kertas diproduksi lebih cepat dan dengan harga yang lebih murah. Prinsip mesin ini, yaitu membentuk kertas pada sabuk yang terus menerus, berarti bahwa proses pembuatan kertas dengan tangan menggunakan cetakan terpisah tidak diperlukan lagi.
●    Tahun 1817, kotak kardus komersial pertama dibuat di Inggris, 200 tahun setelah orang China menemukan kertas, dan berubah menjadi perkembangan revolusioner pada akhir abad ke sembilan belas. Kemasan kardus diproduksi secara komersial pada tahun 1839, dan dalam sepuluh tahun telah diproduksi kotak untuk berbagai produk. Karton bergelombang (corrugated board) muncul pada tahun 1859 sebagai material kemasan sekunder yang lebih tahan lama untuk mengirimkan berbagai barang sekaligus. Ketika mulai terjadi persaingan antara pembuat kardus, peralatan khusus dikembangkan untuk mempercepat produksi dan mengurangi biaya.
●    Tahun 1890 Robert Gair pencetak Amerika di Broklyn menemukan pembuatan kardus dalam skala besar. Secara kebetulan, ketika suku cadang penggaris logam keluar jalur pada proses pencetakan berjalan, Ia menemukan bahwa dengan menggabungkan proses pemotongan dan pelipatan dalam satu kali operasi, ia dapat membuat karton prafabrikasi. Sejak tahun 1900 karton kardus mulai menggantikan kotak buatan sendiri dan peti kayu yang sebelumnya digunakan dalam perdagangan.

4.Sekitar Perkembangan Abad ke-20   
●   Tahun 1913 Henry Ford mengembangkan bagian-bagian dari mesin rakitan dan ini   menandakan perkembangan dari produksi massa
di Amerika Serikat.
Pemerintah berusaha mengatur
system pasar bebas dan melindungi kepentingan konsumen.
●     Tahun 1906 Undang-undang Federal Food and Drugs Act, yang melarang pemalsuan lebel   atau penulisan yang tidak sesuai dengan isi produk, adalah salah satu peratauran pertama kali diterapkan pada disain kemasan. Peraturan ini tidak mengharuskan pernyataan yang akurat mengenai komposisi atau pernyataan yang sebenarnya tentang berat atau ukuran, dan otoritas untuk mencegah muslihat pernyataan pada kemasan yang tidak sebenarnya, sulit diterapkan.
●   Tahun 1913 Amandement gould mewajibkan peryataan berat bersih makanan. Amanden ini menyatakan bahwa suastu kemasan diangaap menyalahi aturan jika isi dalam suatu berat, takaran, atau hitungan numeric itu tidak dicantumkan secara jelas di bagian luar kjemasan. Peraturan ini hanya sedikit melindungi konsumen karena banyak konsumen tidak memperhatikan pencantuman berat makanan dan membeli produk berdasarkan ukuran dan bentuknya.
Hakim Mahkama Agung Amerika Serikat Louis D. Brandeis menggambarkan prinsip  waktu itu sebagai “caveat emptor” atau biar pembeli menyadari. Dengan penjualan barang-barang bermutu rendah atau barang-barang yang tidak asli yang membuat konsumen khawatir, pedagang yang jujur menandai barang-barang mereka dengan identifikasi mereka sendiri, untuk melindungi konsumen dan juga untuk membentuk kesadaran akan merek produk yang mereka beli.
●    Tahun 1910 dikembangkan Aluminium foil pada saat pabrik pertamanya dibuka di Swiss, yang memungkinkan penyegelan yang efektif terhadap obar-obatan dan produk-produk lain yang sensitif terhadap udara seperti tembakau dan coklat.
●    Tahun 1920 ditemukan cellophane, yang menjadi ciukal bakal dari era plastic. Sejak itulah setiap decade memperkenalkan material plastic baru. Plastik yang ada saat ini, dalam semua bentuk dan formulanya adalah salah satu material yang paling banyak digunakan untuk kemasan
produk-produk.
●  Tahun 1920 ini juga terjadi ledakan iklan karena perusahaan merespon konsumerisme pasca Perang Dunia I, Produksi-produksi diperkenalkan dengan sangat cepat dan meningkat tajam dan pada gilirannya memaksa produsen papan atas untuk menemukan cara baru dalam menjual produksinya.
Tahun 1920 ini juga Clarence Birdseye menemukan dan kemudian hari mengembangkan system pembekuan cepat, yang memungkinkan makanan segar dibekukan. Proses ini mengawetkan rasa dan rupa makanan yang aman dikonsumsi yang sama dengan makanan yang dikemas dalam karton yang berlapis lilin. Meskipun praktek pengawetan makanan dengn pembekuan ini dapat ditelusuri kembali dari awal abad ke-19 dan bisnis pertama yang memproduksi makanan beku didikan pada akhir abad ke-19.
●  Tahun 1930  kelas menengah keatas wanita Amerika mulai tumbuh dan memainkan peranan yang sangat penting bagi perekonomian sebagai pengambil keputusan pada sebagian besar pembelian peralatan rumah tangga. Para penjual bersaing untuk menarik perhatian kaum wanita dan mencari cara untuk menarik mereka
ke tempat penjualan produk.
●  Tahun 1937 ditemukan kereta belanja yang pertama di Standard Food Stores, ini arti menambah arti penting dalm pengalaman berbelanja. Konsumen bisa memilih sendiri barang-barang yang diinginkan dan tidak perlu lagi meminta barang-barang tersebut kepada penjaga toko, dan alat ini sangat membantu mendongkrak angka pembelian pada waktu yang sama.

5. Desain Kemasan Sebagai Alat Komunikasi
Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen disain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.
Melalui metode desain yang konfrehensif, desain kemasan menggunakan banyak sarana untuk menangani masalah pemasaran yang rumit. Brainstorming, eksplorasi, eksperimen, dan pemikiran yang strategis adalah beberapa cara dasar di mana informasi visual dan verbal menjadi satu konsep, ide, atau strategi desain. Melalui satu strategi desain produk yang disusun dengan efektif, informastif, informasi produk disampaikan kepada konsumen.
Desain kemasan harus berfungsi sebagai sarana estetika untuk berkomunikasi dengan semua orang dari berbagai latar belakang, minat, dan pekerjaan yang berbeda, karena itu pengetahuan tentang antropologi, sosiologi, psikologi, etnografi, dapat memberi manfaat dalam proses desain dan pilihan desain yang tepat. Khususnya pengetahuan tentang keragaman social dan budaya, erilaku manusia secara nonbiologis, dan selera kebudayaan serta perbedaan budaya dapat membantu memahami bagaimana elemen visual dapat mengkomunikasikan dengan baik suatu produk

6.    Desain Kemasan Sebagai Alat Identifikasi dalam Pemasaran
Pemasaran didefinisikan sebagai perencanaan dan eksekusi konsep dan pengembangan,   penetuan harga, penempatan, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhitujuan individu dan oprganisasi. Sebagai suatu aktifitas bisnis yang terlibat dalam pergerakan barang dari produsen
ke konsumen.
Sebagai suatu komponen masyarakat, produk mendorong pertumbuhan ekonomi dan  memenuhi kebutuhan manusia untuk memberdayakan sumber daya fisik. Dengan pertumbuhan konsumerisme yang terus berlanjut, maka berlipatgandalah produk jasa. Di kebanyakan supermarket ada puluhan ribu produk berbeda dan berderet di rak.
Departement store, toko grosir dan toko barang-barang khusus, outlet dan internetpun menjadi peluang ritel, dan dalam lingkungan ini produk lebih ditonjolkan dengan desain kemasannya. Kenyataannya, produk telah menyatu kedalam semua aspek kehidupan kita sehingga produk bukan lagi merupakan barang
kebutuhan tetapi keinginan.

7. Desain Kemasan dan Merek
   Jika desain kemasan adalah bagian dari merek, lalu apa yang mendefinisikan merek …??     
    Pada dasarnya merek adalah nama dagang yang diberikan pada  sebuah produk atau jasa. 
  Bagaimanapun, dalam dunia masa kini , istilah merek telah meliputi banyak hal.
Meskipun merek adalah istilah yang sudah digunakan selama berabad-abad, istilah didefinisikan dalam banyak cara oleh berbagai profesi. Dari perspketif desain kemasan merek adalah sebuah nama, sebuah tanda khas kepemilikan dan representasi produk, jasa, orang, dan tempat. Ini meliputi semua mulai dari material tercetak, nama produk, desain kemasan, desain iklan, papan  reklame, seragam, dan bahkan arsitektur.
Merek didefinikan oleh kehadirannya dalam masyarakat dan konsumen, oleh atribut fisik produk dan konotasi emosional, dan oleh bagaimana merek itu berkaitan dengan aspirasi konsumen. Merek menjadi sarana bagi sebuah perusahaan untuk membedakan dirinya sendiri dalam pikiran konsumen.


8. Karakteristik Sebuah Merek
  Karakteristik  sebuah merek adalah hal yang logis, karena merek merupakan bagian dari komponen yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah kemasan. Merek mempunyai karakteristik sendiri, baik berupa nama, warna, bentuk, symbol ataupun elemen lainnya. Yang jelas itulah karakteristik merek yang tidak mungkin dipisahkan. Representasi secara visual dari berbagai elemen-elemen yang ada pada merek pastilah membedakan suatu produk manapun juga.
Karena bagaimanapun juga merek dalam hal ini tidak saja sebagai bertanda suatu produk tetapi merek memiliki hubungan emosional dengan konsumen. Karena konsumen tidak mudah berpindah kepada merek-merek yang belum dikenalnya secara mendalam. Bahkan Konsumen biasanya tidak hanya memakai produk tersebut tapi segala yang berkaitan dengan merek produk tersebut sudah sangat menyatu dengan dirinya. Dengan demikian maka merek tersebut mengantarkan produk menjadi bagian yang sangat menentukan bagi peningkatan pemasaran.

9.   Jaminan Kualitas Merek
Jaminan merek adalah kepastian  atau garansi dari tenaga pemasaran atau produsen, atau produk beserta klaimnya. Dalam desain kemasan, jaminan merek dikomunikasikan melalui identitas produk. Penentuan jaminan suatu merek adalah kunci untuk mendapatkan loyalitas konsumen dan menjamin kesuksesan penjualan produk. Jaminan merek dapat dilanggar, seperti halnya jaminan lainnya, bila tidak dijaga. Ada banyak hal yang mengakibatkan hal ini terjadi, dan bila hal ini terjadi, tidak adanya reputasi dari merek dan produsennya yang tercoreng, namun konsumen beisa beralih keproduk lain.
Jaminan  merek dan pemahaman nilai suatu produk
dapat sangat dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan
desain kemasan seperti antara lain:


●   Desain tidak dapat berfungsi dengan baik, prduk  
tidak dapat keluar dari kemasan atau klemasan
      muda sobek.
●   Aplikasi tipografi yang sukar dibaca dan nama
produk sulit dieja atau dimengerti, Misalnya:
      teks pada desain kemasan tidak terbaca atau
tidak mengkomunikasikan fungsi produk.
●   Desain mengkomunikasikan keunggulan
produk dari produk kompetitornya, namun kenyataan
      produk tersebut lebih buruk.
●   Suatu desain yang terlalu mendetail dan kompleks mengesankan produk mahal sehingga konsumen memilih untuk tidak membeli produk tersebut Misalnya: penggunaan jenis kertas   baru, potongan yang tidak perlu, penempelan stiker aluminium, atau hiasan yang menimbulkan sensasi tapi tidak berguna.
●   Suatu desain berkualitas rendah mengesankan produk murah dengan kualitas rendah. Misalnya: material desain kemasan yang tidak cocok dalam merefleksikan kualitas, harga atau kepribadian produk tersebut.
●    Suatu desain yang terlalu mirip dengan kompetitornya dapat menimbulkan
kebingungan pasar.
●    Isi produk yang tidak dilaporkan dengan tepat pada kemasan  (misalnya berat bersih).
●    Elemen identitas merek terlalu besar dibandingkan dengan ukuran struktur kemasan.
●    Klaim atau gambar yang tidak konsisten, tidak dapat dipercaya atau tidak tepat yang
       dicantumkan pada kemasan.
●    Struktur kemasan sulit digunakan atau tidak dapat discan.
Desain Kemasan dan Masyarakat

            Sebagai bagian material yang cepat dibuang, desain kemasan banyak menampilkan nilai
budaya pasar. Oleh karena keberadaan desain kemasan utamanya adalah di pasar (supermarket, outlet, penjualan grosir atau departemen store), dimana orang-orang dengan berbagai latar belakang budaya dan nilai berkumpul, desain kemasan harus mampu menarik perhatian konsumen dengan segera. Hal ini dicapai dengan menerapkan elemen visual dan desain yang menarik target konsumen melalui riset pada pasar yang ekstensif dan penerapan elemen desain yang terencana, simbol-simbol budaya mampu mengkomunikasikan nilai-nilai budaya.
Desain kemasan yang benar-benar efektif membuat konsumen “melihat” diri sendiri dan keinginan diri sendiri lewat elemen-elemen desain pada kemasan. Dampak nilai-nilai budaya dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian oleh konsumen tidak bisa dilebih-lebihkan. Tren, kesehatan, mode pakaian, seni, usia, mobilitas, kemajuan, dan etnis, semua terungkap dalam desain kemasan yang beredar di pasaran. Dalam banyak kasus tujuan khusus desain adalah untuk memproyeksikan nilai-nilai budaya ini; selain itu juga mengkomunikasikan nilai-nilai kelas konsumen yang lebih luas. Kadang-kadang sebuah merek atau desain kemasan mencerminkan nilai tertentu yang melekat pada populasi konsumen yang sangat khusus.
Tujuan Desain Kemasan

      Tujuan desain kemasan dibatasi oleh latar belakang pemasaran yang relefan dan tujuan strategis untuk sebuah merek. Idealnya, tenaga pemasaran atau produsen menyediakan informasi dan poin-poin yang spesifik dan detail untuk mengukur tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam desan kemasan dengan tepat. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut menyediakan informasi yang mendukung proses desain kemasan dan menyediakan kerangka kerja bagi penempatan produk dipasaran:
●    Siapakah konsumennya..??
●    Di lingkungan mana produk akan bersaing..??

●    Pada harga jual berapa produk akan dijual..??
●    Berapa biaya produksinya..??
●    Berapa lama kerangka waktu dan saat pembuatan desain sampai pemasaran..??
●   Apa metode distribusi yang    direncanakan..??
Penentuan posisi pada pangsa pasar menentukan penempatan produk dalam lingkungan ritel dengan kompetif dan menyediakan dasar arah desain. Tujuan desain kemasan menjadi lebih jelas pada saat parameter pemasaran telah didefinisikan. Metode desain kemasan, atau “bagaimana cara” pengembangan, ditentukan oleh apakah tujuannya adalah untuk perkembangan produk baru. Perluasan merek yang ada kelini produk baru, atau reposisi merek, produk,
atau jasa.
Tanpa mempedulikan apakah desain kemasan itu untuk produk baru atau produk yang sudah ada, tujuan mempromosikan penjualan tercapai melalui komunikasi merek yang cepat dan jelas (jaminan merek) dan jenis produk (atribut produk). Riset pemasaran mengklain bahwa 80% dari keseluruhan produk yang disentuh oleh konsumen di rak akan dibeli. Kuncinya adalah mengungguli dan menerobos visual dalam kompetisi ritel.
       Poin-poin pokok
      ●   Ketetapan kategori
      ●   Penyesuaian
      ●   Pengalaman konsumen
      ●   Fungsi
      ●   Penampilan estetika
      ●   Daya tarik bagi konsumen
     
●   Inovasi
      ●   Hak milik merek.
Umumnya, tujuan desain kemasan adalah khusus
  untuk masing-masing produk atau merek tertentu. Desain kemasan bisa di arahkan untuk:
     ●    Menampilkan atribut unik sebuah produk;
     ●    Memperkuat penampilan estetika dan nilai produk;

     ●    Mempertahankan keseragaman dalam kesatuan merek produk;
     ●    Memperkuat perbedaan antara ragam produk dan lini produk;
     ●    Mengembangkan bentuk kemasan berbeda yang sesuai dengan kategori;
     ●    Menggunakan material baru dan mengembangkan struktur inovatif untuk mengurangi biaya,
            lebih rama lingkungan, atau mengikatkan fungsionalitas.
Idealnya, suatu desain kemasan di evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa desain tersebut masih sesuai dengan permintaan pasar yang terus berubah. Meskipun sulit untuk mengaplikasikan ukuran metrik, rubric, atau ukuran kuantitatif lainnya untuk menentukan secara akurat suatu desain kemasan tertentu, tenaga pemasaran meninjau grafik penjualan, mengumpulkan data dari riset ke konsumen, dan melakukan analisis perbandingan sarana-sarana tersebut membantu menentukan efektifitas suatu desain kemasan dalam memenuhi tujuan pemasaran.
Pada akhirnya, kesuksesan atau kegagalan financial suatu produk tidak hanya tergantung pada desain kemasannya. Banyak variabel yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
        Pada akhirnya, pengembang produk, produsen produk, produsen material kemasan, insinyur kemasan, tenaga pemasaran, dan desainer kemasan, kesemuanya memainkan peran dalam kesuksesan atau kegagalan desain kemasan dalam memenuhi tujuan pemasaran suatu merek konsumsi.







Faktor-faktor yang Mempengaruhi Desain Kemasan
n:




         2. Prinsip-Prinsip Desain Kemasan

   Dalam desain kemasan, prinsip dasar desain disesuaikan untuk memenuhi tujuan setiap tugas-tugas desain. Panduan ini membantu mendefinisikan bagaimana warna, tipografi, struktur, dan citra diaplikasikan dalam suatu tata letak desain untuk menciptakan menciptakan kesan keseimbangan, intensitas, proporsi, dan penampilan yang tepat. Inilah yang membuat elemen-elemen desain membentuk atribut komunikasi suatu desain kemasan.
Ada banyak variabel yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa desain kemasan menarik konsumen. Periset konsumen menghabiskan waktu yang banyak untuk menganalisis variabel-variabel ini. Dari suatu perspektif desain murni (memindahkan variabel  pemasaran lain seperti harga, lokasi, dan kesetiaan merek) terdapat elemen-elemen penting yang menangkap perhatian konsumen dengan sangat baik dan menerobos kerumunan visual dalam kompetisi ritel.
Empat penarik perhatian utama:

  1. Warna
  2. Struktur fisik atau bentuk
  3. Simbol dan angka
  4. Tipografi
Daya tarik  elemen desain adalah berdasarkan:

 Prinsip dasar desain + tujuan pemasaran yang jelas + pemakaian empat penarik perhatian utma dengan efektif = Desain kemasan konsumen yang dirancang dengan baik.
Desain kemasan yang bisa melayani target pasar yang dituju haruslah:
       1.  Sesuai dengan budaya setempat.
       2.  Tatanan bahasa yang    tepat dan akurat.
      
3.  Logis secara visual.
       4.  Dirancang secara kompetitif.



1 komentar: