Senin, 05 Oktober 2015

Metode Perancangan Program 2

MODUL II
PSEUDOCODE


TUJUAN

         Untuk memperkenalkan kata dan kata kunci yang umum digunakan dalam menulis pseudocode
         Untuk mendefinisikan tiga struktur kontrol dasar sebagai pernyataan dalam teorema struktur
         Untuk mengilustrasikan tiga struktur kontrol dasar dalam pseudocode

2.1. MENULIS PSEUDOCODE

Saat mendesain sebuah algoritma solusi, kita harus memegang prinsip (berfikir) bahwa serangkaian instruksi yang ditulis akan dijalankan oleh computer. Apabila kita menggunakan kata-kata dan susunan kata yang sejalan dengan operasi komputer dasar, maka perubahan dari algoritma pseudocode  ke bahasa pemrograman tertentu menjadi lebih sederhana/mudah.

ENAM OPERASI KOMPUTER DASAR

1. Komputer dapat menerima informasi

Saat komputer diharuskan untuk menerima informasi atau masukan dari sumber tertentu, apakah dari sebuah terminal, sebuah disket atau peralatan lainnya, kata kerja Read (Baca) dan Get (Ambil) digunakan dalam pseudocode. Read (Baca) biasanya digunakan ketika algoritma menerima masukan dari sebuah rekaman (record) pada sebuah file, sementara Get (Ambil) digunakan ketika algoritma menerima masukan dari papan ketik (keyboard).
Contoh instruksi pseudocode untuk menerima informasi :
Read student name             (Baca nama mahasiswa)
Get system date               (Ambil tanggal sistem)
Read number_1, number_2       (Baca bil_1, bil_2)
Get tax_code                  (Ambil kode_pajak)
Setiap contoh menggunakan sebuah kata kerja Read (Baca) atau Get (Ambil) diikuti satu atau lebih kata benda untuk menunjukkan data apa yang didapatkan.

2. Komputer dapat menghasilkan informasi

Saat komputer diharuskan untuk mensuplai informasi atau menghasilkan keluaran ke pada sebuah media, kata kerja Print (Cetak), Write (Tulis), Put (Tempatkan), Output (Keluarkan), atau Display (Tampilkan) digunakan dalam pseudocode. Print biasanya digunakan ketika keluaran dikirimkan ke printer, sedangkan Write digunakan ketika keluaran ditulis pada sebuah file.
Contoh pseudocode dalam hal ini adalah :
Print ‘Program Completed’
Write customer record to master file
Put out name, address and postcode
Output total_tax
Display ‘End of data’
Atau
Cetak ‘Program telah langkap’
Tulis record pelanggan di file induk
Tempatkan nama, alamat dan kodepos
Keluarkan total_pajak
Tampilkan ‘Akhir data’

Data yang dihasilkan digambarkan secara singkat menggunakan huruf kecil.

3. Komputer dapat melakukan perhitungan

Kebanyakan program mengharuskan komputer untuk melakukan beberapa pengurutan atau perhitungan matematika (atau formula) dan untuk itu pemrogram dapat menggunakan simbol matematika atau kata-kata untuk simbol-simbol tersebut
Contoh :
Add number to total           (Jumlahkan bilangan pada total)
Total = total + number        (Total = total + bilangan)
Kedua ekspresi tersebut di atas menginstruksikan komputer untuk menambahkan satu nilai kepada yang lain. Simbol persamaan “=” digunakan untuk menunjukkan pemberian nilai sebagai hasil dari beberapa pemrosesan. Agar konsisten dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, beberapa simbol dapat digunakan dalam pseudocode, yaitu :
+     untuk Add         (Tambahkan)
-     untuk Subtract    (Kurangi)
*     untuk Multiply    (Kali)
/     untuk Divide      (Bagi)
()    untuk Brackets    (Tanda kurung)   
Kata kerja Compute (Hitung) dan Calculate (Kalkulasi) juga tersedia. Saat menuliskan kalkulasi matematika untuk komputer, “urutan operasi” harus dipertimbangkan. Operasi pertama yang dilakukan adalah kalkulasi yang ada dalam tanda kurung, kemudian perkalian atau pembagian mulai dari kiri ke kanan, kemudian penjumlahan atau pengurangan dari kiri ke kanan.
Contoh pseudocode untuk melakukan kalkulasi :
Divide total_marks by student_count
Sales_tax = cost_price * 0.10
Compute C = (F - 32) * 5 / 9
Atau
Bagi total_nilai dengan jumlah_mahasiswa
Pajak_penjualan = harga_jual * 0.10
Hitung C = (F - 32) * 5 / 9

4. Komputer dapat menentukan nilai pada sebuah variabel atau lokasi memori

Terdapat 3 (tiga) kondisi di dalam menuliskan pseudocode untuk menetapkan sebuah nilai pada sebuah variabel atau lokasi memori :
1.      Memberi data sebuah nilai awal dalam pseudocode, kata kerja Initialize (Inisialisasi) atau Set (Tentukan) dipakai.
2.      Menetapkan sebuah nilai sebagai hasil dari beberapa proses, simbol “=“ dituliskan.
3.      Menyimpan sepotong informasi untuk penggunaan kemudian, kata kerja Save (Simpan) atau Store (Tampung) dipakai.
Beberapa contoh pseudocode untuk menentukan nilai :
Initialize total accumulators to zero
Set student_count to 0
Total_price = cost_price + sales_tax
Store customer_num in last_customer_num
Atau
Inisialisasi total akumulator menjadi nol
Tentukan jumlah_mahasiswa menjadi 0
Total_harga = harga_jual _ pajak_penjualan
Tampung no_pelanggan pada no_pelanggan_terakhir

5.      Komputer dapat membandingkan 2 variabel dan memilih 1 dari 2 tindakan alternatif

Operasi komputer penting yang tersedia untuk pemrogram adalah kemampuan untuk membandingkan 2 variabel dan sebagai hasil dari perbandingan tersebut akan dipilih 1 dari 2 tindakan pilihan. Untuk merepresentasikan operasi ini dalam pseudocode, kata kunci khusus digunakan : IF (JIKA), THEN (MAKA), dan ELSE (LAIN). Perbandingan data dilakukan pada anak kalimat IF, dan pilihan alternatif ditentukan oleh THEN atau ELSE. Hanya satu dari alternatif-alternatif tersebut yang akan dilakukan.
Contoh pseudocode yang umum untuk mengilustrasikan operasi ini adalah :
IF student is part_time
add 1 to part_time_count
ELSE
add 1 to full_time_count
ENDIF
Atau
JIKA mahasiswa adalah paruh_waktu
      tambahkan 1 pada hitungan_paruh_waktu
LAIN
      tambahkan 1 pada hitungan_penuh_waktu
AKHIRJIKA
Pada contoh tersebut kehadiran mahasiswa diperiksa, berdasarkan hasilnya akumulator part_time_count atau full_time_count ditambah satu. Perhatikan penggunaan indentasi untuk menekankan pilihan THEN dan ELSE, serta penggunaan pembatas ENDIF untuk mengakhiri operasi.
6. Komputer dapat mengulang sekelompok tindakan

Apabila terdapat urutan proses yang perlu diulang, 2 kata kunci khusus digunakan dalam pseudocode : DOWHILE (KERJAKANSELAMA) dan ENDDO (AKHIRKERJAKAN). Kondisi untuk pengulangan kelompok tindakan disebutkan dalam anak kalimat DOWHILE, dan tindakan yang harus diulang ditulis di bawahnya.
Contoh pseudocode untuk pengulangan :
DOWHILE  student_total < 50
      Read student record
      Print student name, address to report
Add 1 to student_total
ENDDO
Atau
KERJAKANSELAMA jumlah_mahasiswa < 50
      Baca record mahasiswa
Cetak nama mahasiswa, alamat pada laporan
Tambahkan 1 pada total_mahasiswa
AKHIRKERJAKAN
Pada contoh tersebut pernyataan yang diulang terletak diantara DOWHILE dan ENDDO. Kondisi yang mengontrol dan pada akhirnya mengakhiri pengulangan ada pada anak kalimat DOWHILE, dan kata kunci ENDDO berfungsi sebagai pembatas. Segera setelah kondisi tersebut didapati bernilai salah, maka kontrol melewati pernyataan berikutnya setelah pernyataan ENDDO.
Pseudocode berikut ini dapat juga dipergunakan :
WHILE student_total < 50 DO
      Read student record
      Print student name, address to report
Add 1 to student_total
ENDWHILE
Atau
SELAMA total_mahasiswa < 50 KERJAKAN
      Baca record mahasiswa
Cetak nama mahasiswa, alamat pada laporan
Tambahkan 1 pada total_mahasiswa
AKHIRSELAMA
Format, indentasi, dan operasi DOWHILE dan WHILE…DO persis sama, perbedaannya hanya terletak pada kata kunci yang digunakan.

2.2. TEOREMA STRUKTUR

Teorema struktur membentuk kerangka dasar pemrograman terstruktur. Terorema tersebut menyatakan bahwa dimungkinkan untuk menulis sembarang program komputer dengan menggunakan hanya 3 struktur kontrol dasar yang dengan mudah direpresentasikan dalam pseudocode : Sequence (Urutan), Selection (Pilihan), Repetition (Pengulangan).

1. URUTAN

Struktur kontrol urutan adalah eksekusi langsung dari satu tahap proses setelah tahap proses yang lainnya. Konstruksi ini digambarkan sebagai urutan pernyataan-pernyataan (statements) pseudocode.
            statement a       (pernyataan a)
      statement b       (pernyataan b)
      statement c       (pernyataan c)
Struktur kontrol urutan dapat digunakan untuk merepresentasikan empat operasi komputer dasar yang pertama yang telah di bahas sebelumnya : menerima informasi, mengeluarkan informasi, melakukan perhitungan matematis, dan menentukan nilai.
Contoh urutan pernyataan dalam sebuah algoritma :
Add 1 to page_count
Print heading_line
Set line_count to zero
Read customer record
Atau
Tambahkan 1 pada jumlah_halaman
Cetak baris_judul
Tentukan jumlah_baris menjadi nol
Baca record pelanggan
Instruksi-instruksi tersebut mengilustrasikan struktur kontrol urutan sebagai sebuah daftar tahap-tahap yang ditulis satu setelah yang lain dalam bentuk top-to-bottom.

2. PILIHAN

Struktur kontrol pilihan adalah representasi sebuah kondisi dan pilihan antara dua buah tindakan. Pilihan tergantung pada apakah kondisinya benar (TRUE) atau salah (FALSE). Konstruksi ini merepresentasikan kemampuan komputer mengambil keputusan dan digunakan untuk mengilustrasikan operasi komputer dasar yang kelima, yaitu untuk membandingkan dua variabel dan memilih satu dari dua tindakan alternatif.
Dalam pseudocode, pilihan direpresentasikan dengan kata kunci IF, THEN, ELSE dan ENDIF:
IF condition p is true THEN
      statement(s) in true case
ELSE
      statement(s) in false case
ENDIF
Atau
JIKA kondisi p adalah benar MAKA
pernyataan dalam hal benar
LAIN
      pernyataan dalam hal salah
AKHIRJIKA
Jika kondisi p bernilai benar maka pernyataan dalam kasus yang benar akan dieksekusi, dan pernyataan dalam kasus yang salah akan dilewati (tidak dieksekusi) demikian pula sebaliknya.
Sebuah variasi struktur kontrol pilihan adalah struktur null ELSE, yang digunakan apabila sebuah pekerjaan dilakukan hanya jika suatu kondisi bernilai benar. Konstruksi null ELSE dalam pseudocode ditulis sebagai berikut :
IF condition p is true THEN
      statement(s) in true case
ENDIF
Atau
JIKA kondisi p adalah benar MAKA
      pernyataan dalam hal benar
AKHIRJIKA
Perhatikan bahwa kata kunci ELSE dihilangkan. Konstruksi tersebut menguji kondisi pada anak kalimat IF, apabila ditemukan bernilai benar maka pernyataan pada anak kalimat THEN dilakukan. Apabila kondisi didapat bernilai salah, maka tidak ada tindakan yang dilakukan dan proses akan dilanjutkan pada pernyataan setelah ENDIF.

3. PENGULANGAN

Struktur kontrol pengulangan dapat didefinisikan sebagai presentasi dari sekelompok instruksi yang dilakukan secara berulang sepanjang kondisinya bernilai benar. Ide dasar dari kode pengulangan adalah bahwa sebuah blok pernyataan dieksekusi lagi secara berulang, sampai kondisi yang mengakhiri muncul (ditemui). Ditulis dalam pseudocode sebagai :
DOWHILE condition p is true
      statement block
ENDDO
Atau
KERJAKANSELAMA kondisi p adalah benar
      blok pernyataan
AKHIRKERJAKAN
Inisialisasi dan perubahan variabel yang diuji dalam kondisi adalah kelebihan utama dari konstruksi DOWHILE.

TABEL KONTROL URUTAN

 Komputer dapat menerima informasi
 Struktur kontrol urutan
 Komputer dapat menghasilkan informasi

 Komputer dapat melakukan perhitungan

 Komputer dapat menentukan nilai




TABEL KONTROL PILIHAN DAN PENGULANGAN

 Komputer membandingkan 2 variabel dan memilih  1 dari 2 tindakan alternatif
 Struktur kontrol pilihan
 Komputer mengulang kelompok tindakan
 Struktur kontrol pengulangan

2.3. RINGKASAN

Pada modul ini dibahas enam operasi komputer dasar lengkap dengan pseudocode dan kata kunci yang mewakilinya. Operasi-operasi tersebut adalah :
         Menerima informasi
         Menghasilkan informasi
         Melakukan perhitungan matematis
         Menentukan sebuah nilai pada variabel
         Memutuskan antara dua buah alternatif
         Mengulang sekelompok tindakan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar